Super Junior Ryeowook ELF Winda

Tittle : Smile Again.

Genre : Sad Romance

Author : K-popers_Ryeosomnia.ELFWinda

Tag : Alvin, Sivia, Cakka, Shilla

Cast : Alvin Jonathan Sindunata a.k.a Alvin/Sivia Azizah a.k.a Sivia/

Shilla Zahriantara a.k.a Shill/Cakka Nuraga K a.k.a Cakka

Bagian 1.

@Balkon Observatorium dekat namsan tower (seoul, korea selatan)

Shilla POV

Alvin duduk dikursi sambil memetik senar gitarnya dan mengenang masa lalunya dengan sivia gadis yang sangat ia cintai, namun sekarang ntah kemana perginya sivia dia menghilang begitu saja dari hidupnya Alvin, semenjak sivia menghilang aku tidak pernah lagi melihat Alvin yang selalu tersenyum dan lembut pada orang lain, sudah 1 tahun aku tidak melihat Alvin yang ceria, dan sudah 1 tahun juga sivia menghilang dari kehidupan aku dan Alvin, aku berjalan duduk disamping Alvin. Tak sedikitpun Alvin menoleh padaku, tatapannya kosong, dan dia mulai menggumamkan sebuah lagu yang dia ciptakan.

Itulah lagu yang Alvin nyanyikan, lagu berisi sebuah tentang kesedihan dan penyesalan yang dalam, dan lagu itu diciptakan sivia untuk Alvin 1 hari sebelum sivia menghilang seperti di telan bumi, aku memikirkan tiap bait lagu itu, seperti sebuah cinta yang akan berakhir dan salah satu dari orang yang saling mencintai seperti akan mau meninggalkan dunia, tepatnya tempat terakhir. Tapi aku tidak ingin mengungkit masalah itu, dan aku mengurungkan niatku itu untuk menanyakannya pada Alvin aku takut dia tambah sedih, tiba-tiba Alvin memanggilku.

“shilla.” Ucapnya

“ada apa vin ?” tanyaku, aku melihat tetesan air mata Alvin yang membasahi pipinya, tatapannya kosong, aku ingin sekali menyeka air matanya, namun aku takut dan aku mengurungkan niatku.

“apa kamu bisa meninggalkan ku sendirian disini ?” sahutnya dingin.

“iya vin, permisi” pamitku, kemudian aku bangun dari kursi dan beranjak pergi, hatiku terasa sakit Alvin menyuruhku pergi meninggalkannya, aku sangat menyesali semua perbuatanku selama ini, aku ingin mengatakannya tapi aku takut dia akan membenci ku untuk selamanya, meski aku tau sekarang Alvin kehilangan setengah dari dirinya, karna sewaktu sivia ada Alvin begitu ceria dan mempunyai kekuatan untuk menciptakan lagu dengan gitarnya, yang setiap harinya di temani oleh sivia dan aku, untuk bermain gitar kami bertiga selalu ke balkon observatorium, tetapi sekarang sivia tidak ada, entah kemana dia pergi.

___________DESON_____________

@Pantai Eluangri (di daerah Nan Gameun, korea selatan)

Sivia POV

Hari-hariku hanya ku lewati dipantai ini bersama ibuku dan cakka kakaku, aku menghirup udara segar dengan membuka kedua tanganku tiba-tiba saja seseorang memegang pundakku, dan akupun menolehnya ternyata ibuku.

“sivia lebih kita pulang yu nak, dari pada nanti kamu sakit.” Ya itulah yang ku baca dari gerak bibir ibuku karna penyakitku, aku tidak bisa mendengar lagi, semua berawal dari sewaktu aku SMP menyelamatkan Alvin dari pot bunga, bukan itu saja dan penyakit kanker yang ku derita, hanya ini yang bisa ku lakukan setiap harinya, aku tidak bisa melakukan hal yang lain lagi, tidak terasa air mataku menetes.

“sivia, kamu kenapa nak ? apa kamu menangis ?” Tanya ibuku ya itulah yang ku lihat dari gerak bibir ibuku, aku hanya menggelengkan kepalaku, meski aku tau ibuku sangat sedih karna mengetahui penyakitku ini.

“(menyeka air mataku), ibu mohon kamu jangan menangis sivia, sebenarnya apa yang terjadi padamu nak ?” gerak bibir ibuku menunjukan seperti itu.

“aku tidak apa bu, ibu jangan khawatir.” Bohongku tapi mungkin ibu tidak bisa di bohongi, kemudian aku melihat ibuku meneteskan air matanya dan membuatku khawatir akan dirinya.

“ibu (menyeka air mata) aku mohon ibu jangan menangis lagi , aku tidak apa – apa bu.” Bohongku, yang sebenarnya adalah aku merindukan seseorang. Sosok seorang Alvin.

“ibu tau kamu bohong sama ibukan ?” sahut ibuku. Dan aku hanya mengangguk dan meneteskan air mata lagi.

“aku merindukan Alvin bu, tapi ..(menangis histeris) , tapi aku tidak berani menemuinya lagi bu, aku takut dia sudah melupakanku dan membenciku, dan aku juga tidak ingin membuatnya sedih karna penyakit yang ku alami ini bu, apa yang harus aku lakukan bu.” Jelasku sambil berderaian air mata begitu juga ibu. Tiba2 seseorang menarik tanganku dan memelukku, ternyata kakaku.

“kakak, aku tidak bisa kak melupakannya, apa yang harus aku lakukan T.T” rengekku pada kakakku, kemudian kakakku melepaskan pelukannya dan menatapku sambil mengatakan sesuatu.

“percayalah dengan kakak, kamu pasti bisa adikku, kakak akan selalu berada disampingmu.”gerak bibirnya menunjukan seperti itu. Dan semua itu membuatku sedih.

Kemudian aku membalikan badanku dan berlari meninggalkan kakak dan ibuku dipantai, aku berlari berjalan melalui track wall area sungai han.

“aku sangat sedih , karna tidak bisa mendengar suara Alvin yang merdu lagi, dan petikan gitarnya yang lembut.”bisikku dalam hati sambil berlari dan menangis.

“aku sedih karna tidak bisa mendengar tiap melodi indah lagi dari Alvin, aku sangat merindukan semua hal yang berhubungan dengan Alvin, tapi apa daya, aku tidak bisa berbuat apa-apa lagi.”tambahku lagi, tiba-tiba tatapanku mulai berbayang-bayang dan semuanya menjadi gelap.

_____________________________________________________________________________

ketika aku membuka mataku, aku sudah berada di dalam kamarku, saat aku mau bangun dari kasurku, kepalaku terasa sakit, tiba-tiba kakak dan ibuku sudah berada di dekatku.
"sivia , kamu jangan bangun dulu nak,"ucap ibuku, kemudian kakak ku pun membantuku untuk berbaring lagi.
"ibu, kakak, kita mau kemana ? kenapa semua baju kita di kemas bu ?"tanyaku.
"sivia, apa kakakmu belum ceritakan semuanya padamu ?" tanya ibuku. aku pun merasa ada yang di rahasiakn oleh kakakku.
"kakak, sebenarnya kita mau kemana ? kenapa ibu bilang kakak belum menceritakannya padaku ? apa maksud kakak dengan semua ini kak ? "tanya ku
"maafkan kakak sebelumnya, karena kakak tidak ingin kamu tambah sedih, kita akan pindah ke california , dan tinggal disana, dan untuk mengobati penyakit kamu vi,"jelasnya lirih.
"apa ? kenapa kakak tidak bilang sebelumnya, apa maksud kakak baru sekarang mengatakannya ? aku tidak mau kak, buat apa berobat, tetap sajakan aku akan pergi cepat atau lambat."marahku, dan bangun dari tempat tidurku. Kemudian aku melihat kakaku menangis
"itulah yang tidak kakak inginkan, karena kakak tau, kalau kamu tau pasti kamu tidak akan menyetujuinya."sahut kakak ku lagi dengan air matanya, kemudian aku merunduk kebawah dan mataku mulai berkaca-kaca aku berfikir sejenak semuanya menjadi hening.
"baiklah, aku setuju untuk pergi ke california kak, tapi sebelumnya aku ingin menemui alvin untuk yang terakhir kalinya, ntah aku akan bisa kembali lagi atau tidak."ucapku lirih.
kemudian kakakku memeluk ku begitu juga ibuku.akupun melepaskan pelukan mereka, dan pergi keluar, seketika itu kakak ku menghalangiku.
“kamu mau kemana ?”Tanya nya sambil menghalangi tanganku.
"biarkan saja, mungkin adikmu ingin menemui alvin, karna di terlalu sedih, sudah cukup semua kesedihan untuknya, jadi biarkan dia seharian untuk mencari kebahagiannya. apa kamu tidak ingin melihat adik mu bahagia dalam 1 hari saja. ?" ucap ibuku. kakak ku pun mengangguk dan memperbolehkan ku untuk menemui alvin.
_______________________________DESON_________________________________________
@cafe’s (Gabriel)
Alvin POV.
Aku melewati hari-hariku sendirian, café iel adalah tempatku dulu bersama sivia memakan makanan kesukaan kami, ramen dan jus strawberry. Tidak lama kemudian iel datang membawa pesananku, saat dia menyodorkan makanan , iel mengucapkan sesuatu yang membuatku kaget.
“kalian berdua selalu datang ke sini pasti berdua, kenapa sekarang sendiri – sendiri ? entahlah mau berdua ataupun sendirian, menu yang kalian pesan selalu saja sama” sahutnya kemudian mengambil nampannya dan baru berjalan beberapa langkah.
“apa maksudmu ?” seruku, karna aku tidak mengerti apa yang di maksud iel berbicara seperti itu.kemudian iel membalikan badannya dan kembali ke meja ku dan duduk disampingku
“iya, baru saja tadi sivia datang ke sini, dan dia memesan menu yang sama denganmu 2 ramen dan juga 2 jus strawberry, kenapa ?”jawabnya.
“sekarang dia kemana ?” ucapku bergegas.
“katanya dia ingin menemui mu, kau sendiri tidak kuliah ?” tanyanya.
“untuk apa dia menemuiku ? dan kemana dia mencariku ?”tanyaku lagi.
“aku tidak tau jelas, tapi katanya dia akan datang ke kampus Donga di Busan untuk menemui mu.”jelasnya lagi.
“apa ?” kagetku, kemudian aku dengan cepat berlari dan meninggalkan iel sendirian, kemudian aku menancapkan gas mobilku dengan cepat untuk menuju busan. Hatiku sekarang menjadi campur aduk, ada perasaan sedih, senang, dan juga khawatir, tidak lama kemudian aku sampai di busan dan menuju universitas donga. Aku melihat seorang gadis mengenakan gaun putih selutut, gadis itu seperti sivia, saat aku melangkahkan kakiku ke belakangnya dan aku menepuk pundaknya diapun membalikan badanya dan ternyata benar dia adalah sivia, kemudian aku langsung memeluknya.
“sivia, selama ini kamu kemana saja ? aku sangat sedih, dan tidak mempunyai kekuatan lagi untuk memainkan gitarku, selama ini kau lah yang menjadi hidupku, aku sangat mencintaimu, apa kamu juga mencintaiku ?” tanyaku padanya saat dalam pelukannya, tapi tidak ada respon dari sivia.
“apa yang kau bicarakan ? aku tidak bisa mendengarnya.”sahutnya. aku sangat terkejut, kemudian aku melepaskan pelukanku dan mengulangi ucapanku tadi, dan dia tidak menjawabnya, aku melihat dia seperti mau menangis.
“maafkan aku, aku tidak bisa.” Ucapnya seketika, dan serentak membuatku kaget. Namun selain itu aku melihat wajah sivia yang sangat pucat, dan tidak memancarkan keceriaan seperti sivia yang dulu aku kenal.
“maksudmu apa sivia ? kenapa kau tidak bisa menjadi jagiya ku ? apa salahku padamu ? kenapa kita tidak bisa mengulangnya dari awal ? jelaskan semuanya padaku vi ? aku mohon ?” sahutku dan mulai menangis, karena aku sedih sivia tidak bisa menerimaku kembali.
“Alvin, sungguh aku mencintaimu, tapi aku ingin semuanya cinta kita berakhir sampai disini, maafkan aku vin.”lirihnya aku melihat matanya yang berkaca-kaca mengeluarkan air mata , dan aku melihat darah segar keluar dari hidungnya.
“sivia apa yang terjadi dengan mu ? apa kamu sakit vi?”seruku panic dan memegang kedua pundaknya
“aku tidak apa-apa vin ,”jawabnya kemudian dia batuk dan menutup mulutnya, saat dia melihat tangannya dia sangat kaget, begitu juga denganku, mulutnya mengeluarkan darah segar.
“sivia, lebih baik kita sekarang kerumah sakit, aku mohon dengarkan aku untuk kali ini saja vi.”pintaku. kemudian dia menganggukan kepalanya, dengan cepat aku menggendongnya dan membawa masuk ke dalam mobilku, dengan segera aku melarikan mobilku ke rumah sakit.
__________________________DESON___________________________________________
Sesampai dirumah sakit aku menunggu sivia di luar ruangan UGD, tak lama kemudian dokter datang dan bilang padaku.
“apakah anda keluarganya ?” Tanya dokter kim.
“bukan dok, saya sahabatnya. Dok, bagaimana keadaan sivia ?”tanyaku khawatir.
Sejenak dokter diam, dan membutku penasaran, ntah apa yang dia pikirkan. Kemudian aku melihat dokter itu tersenyum kecut.
“sivia dia hanya kelelahan saja.”ucap dokter dan membuatku lebih tenang sedikit, kemudian sivia di pindah ke ruang rawat. Aku yang merasa lelah kemudian aku menelpon shilla untuk menjaga sivia, karna aku ingin pulang ke rumah. Tidak lama shilla datang.
“Alvin, bagaimana sivia ?”tanyanya.
“dia hanya kelelahan, tapi aku mohon tolong kamu jaga sivia ya, karena aku sudah lelah, dan sebentar lagi keluarganya juga akan datang.”pintaku, dia hanya mengangguk, kemudian aku pergi berlalu.
____________________________DESON_______________________________
Shilla POV
Aku bersama keluarga siviapun masuk ke dalam ruang rawat sivia, aku melihat sivia yang terbaring lemah, aku merasa sedikit tidak enak hati padanya, aku merasa diriku yang terlalu egois, dan aku ingin sekali menebus semua kesalahanku padanya dan juga Alvin.
“sivia, “ucapku, dan dia tersenyum padaku, kemudian aku menanyakan permintaan terakhir.
“sivia, tolong katakanlah apa permintaan terakhirmu, karena aku ingin menebus semuanya.”ucapku padanya, karena aku yang sudah terlalu egois selama ini.
“iya sayang, katakana saja apa permintaanmu, semoga kami semua bisa memenuhinya.”ucap bibi merasa iba
“ibu, kakak, dan juga shilla ,”ucapnya sayu dan terdengar lemah.
“ aku ingin merayakan ulang tahun Alvin di 63 buildings, aku mohon besok siapkan semua itu, karena besok adalah hari ulang tahun Alvin, jadi aku ingin besok kalian mempersiapkan semuanya, dan aku ingin bernyanyi terakhir kalinya untuk Alvin,”lanjutnya lemah dan penuh harapan kami bisa memenuhinya, aku yang tidak tahan, akupun menangis. Meski aku tau sivia adalah orang yang dicintai Alvin, tetapi aku tidak bisa membencinya, hatinya yang lembut membuat orang banyak mencintainya, tidak seperti aku yang egois ini.
“sivia, aku akan melakukan apa pun untukmu, karna aku merasa sangat bersalah padamu, jadi aku mohon kamu suruh aku melakukan sesuatu yang bisa menebus semua kesalahanku.” Sahut ku, yang berharap sivia menyuruhku melakukan sesuatu.
“terima kasih selama ini sudah menjaga Alvin, dan juga merahasiakan penyakitku, tapi aku ingin di ulang tahun Alvin, memberinya kado sebuah kalung yang berbuah mutiara, dan juga mawar merah, aku mohon kamu bisa membantu ku untuk mencarinya, setelah dapat, aku ingin semua itu kau berikan padaku.”ucapnya yang penuh harapan aku bisa membantunya, kemudian aku tidak bisa lagi berkata-kata aku hanyaa mengangguk padanya dan tersenyum, siviapun membalas senyumanku.
_________________________________DESON_______________________________________
@in 63 Buildings (seoul, korea selatan)
Hari ini hari ulang tahun Alvin, dan aku juga membawakan kado yang sudah sivia siapkan untuk Alvin, aku melihat dari balik panggung, aku melihat Alvin yang duduk di depan di antara penonton-penonton yang lainnya, aku melihat senyuman Alvin yang bahagia, sedangkan sivia dia hanya menunggu waktu yang menjemputnya, aku sangat menyesalinya, kisah cinta mereka akan berakhir disini di 63 buildings, namun aku mengerti maksud sivia memilih 63 buildings untuk penampuilan terkahirnya buat Alvin, agar suasana menjadi lebih indah, dan orang-orang bisa menikmati malam hanami, dan keindahan panorama seoul dari atas. Meski begitu hati sivia tidak seperti itu. Kemudian sivia mulai bernyanyi.
“hentikan cinta yang kuat, air matamu meluluhkan hatiku.” Saat sivia bernyanyi di lirik itu, aku tidak tahan menahan tangisku, semua orang menjadi tidak bergeming mendengarnya, selain suaranya yang merdu, lirik yang mempunyai makna sangat berarti dalam hidup seseorang yang membawakannya saat di akhir lagu sivia sangat menghayati lagunya.

“hentikan cinta yang kuat, air matamu meluluhkan hatiku, bayangan kesedihanmu seperti sebuah lukisan yang terlukis di hatiku, aku akan menghapusnya, air matamu bagaikan hujan yang tidak pernah bisa berhenti, meresap ke dalam hatiku, aku akan selalu tersenyum, dan akan hanya tersenyum pada satu orang untukku, tersenyum lagi padaku, ingatlah rasa sakit pada luka yang dalam , jika kau memanggilku kembali, memegang tanganku itu sudah cukup untukku, tapi semuanya telah berakhir mungkin aku akan menyesali semua ini, sebuah penyesalan yang dalam untukku, kisah cintaku berakhir disebuah pelabuhan akhir, maafkan aku, aku tau aku sangat menyesalinya, namun yang ku inginkan adalah kau bisa tersenyum tanpaku, dan tersenyum lagi untuk semuanya.” (smile again by ryeowook, super junior)” setelah selesai sivia bernyanyi, semua orang bertepuk tangan sedangkan Alvin berlari menuju sivia, dan memeluknya, meskipun hatiku sangat sakit melihatnya, tiba-tiba sivia menjatuhkan micnya dalam pelukan Alvin, Alvin terlihat kaget, dia memanggil manggil sivia, aku melihat sivia seperti tidak bernyawa lagi, kemudian Alvin memapahnya di pahanya sambil duduk, aku dan bibi, juga cakkapun kami menghampiri Alvin dan sivia.

“sudahlah vin, sivia sudah tiada.”sahutku lirih.
“ini tidak mungkin, sivia tidak mungkin pergi begitu saja,”tolaknya yang tidak percaya.
“vi, aku mohon bangun vi, jangan tinggalkan aku, kamu bercandakan vi, bangun vi,banguuuuuunnnnnnnnnn.” Teriak Alvin terisak menangis histeris dia tidak percaya akan kepergian sivia, aku juga merasa semua ini mimpi, padahal aku sangat berharap semuanya mimpi, tapi aku mengira sivia akan bertahan sampai jam 12.00 malam, tetapi tidak, aku ingat dokter bilang dia tidak janji sivia akan bisa bertahan 24 jam lagi. Aku menyaksikan cinta mereka, Alvin yang menangis histeris, begitu juga dengan bibi, aku tidak dapat berkata apa-apa lagi pada mereka, setelah kejadian semua ini aku memutuskan untuk menitipkan hadiah dari sivia yang terakhir untuk Alvin, kepada orang tuanya, karena aku takut Alvin tidak akan menerimanya, maafkan aku semuanya aku tetap tidak bisa jujur pada kalian, apa sebenarnya yang terjadi pada sivia selain itu, aku takut kalian akan tambah membenciku, cukup kehadiran ku selama ini membuat kalian menderita.

END

Aigo~ kalo jelek maaf ya, soalnya pertama kali bikin cerdang(cerita sedang)

Mianhae sebelum dan sesudahnya, please L & C nya ya ? gomawo sudah meluangkan waktunya untuk membaca. kalo ada yang kurang mohon kritik dan sarannya. ^0^ ataupun ada hal yang kalian tidak suka.

Super Junior Ryeowook ELF Winda

coursur for you

Minggu, 14 Agustus 2011

Super Junior M

Sabtu, 13 Agustus 2011

Rabu, 13 Juli 2011

Smile Again (cerpen) Alvia.

Senin, 20 Juni 2011

Smile Again by Kim ryeowook

MyNiceProfile